Kamis, 27 Oktober 2016

Kilas Balik Sumpah Pemuda



   Kilas Balik Sumpah Pemuda..
Salah satu peristiwa paling bersejarah di Indonesia adalah Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928). Sumpah Pemuda merupakan bukti otentik Bangsa Indonesia dilahirkan. Oleh karena itu, seharusnya seluruh rakyat Indonesia memperingati momentum 28 Oktober sebagai hari lahirnya Bangsa Indonesia. Proses kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu. Kondisi ketertindasan inilah yang kemudian mendorong para pemuda pada saat itu untuk membulatkan tekad demi mengangkat harkat dan martabat hidup orang Indonesia asli. Tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17 tahun kemudian, yaitu pada 17 Agustus 1945.


Teks Sumpah Pemuda dibacakan pada waktu sesi terakhit Kongres Pemuda II yang diadakan di Waltervreden (sekarang Jakarta) pada 27 – 28 Oktober 1928. Rumusan/Teks Sumpah Pemuda ditulis oleh Moehammad Yamin pada sebuah kertas ketika Mr. Sunario sebagai utusan kepanduan tengah berpidato. Rumusan tersebut awalnya dibacakan di Gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106 oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang lebar oleh Yamin. Gedung tersebut merupakan sebuah rumah pondokan untuk pelajar milik Sie Kok Liong.
Dalam peristiwa Sumpah Pemuda yang bersejarah tersebut, diperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia untuk pertama kalinya yang diciptakan oleh Wage Rudolf Soepratman dengan gesekan biolanya. Lagu Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali pada tahun 1928 pada media cetak surat kabar Sin Po dengan mencantumkan teks yang menegaskan bahwa lagu itu adalah lagu kebangsaan. Lagu tersebut sempat dilarang oleh Pemerintah Kolonial Hindia Belanda, namun para pemuda tetap terus menyanyikannya.
Gedung tempat Teks Sumpah Pemuda dibacakan sempat dipugar Pemda DKI Jakarta pada 3 April – 20 Mei 1973 dan diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta pada saat itu (Ali Sadikin) pada 20 Mei 1973 sebagai Gedung Sumpah Pemuda (Museum Sumpah Pemuda). Gedung ini kembali diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 20 Mei 1974.
  
Isi Sumpah Pemuda
1. Sumpah Pemuda Versi Orisinal
Pertama: Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedua: Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga: Kami poetra dan poetri Indonesia, mendjoenjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
 2. Sumpah Pemuda Versi Ejaan Yang Disempurnakan
Pertama: Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kedua: Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga: Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Sumber : google(&)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar